Wednesday, March 22, 2017

Lemari Hati

By Mulyadi Irawan

Beberapa waktu lalu, istri saya mendadak mengajak saya untuk merapihkan lemari pakaian keluarga. Ia berkata bahwa lemari ini sudah penuh sesak, saya terdiam sejenak dan memperhatikan lemari pakaian tersebut yang masih tertutup. Saya berpikir bagaimana lemari sebesar ini bisa penuh sesak? Rasanya masih banyak ruang di lemari ini. Ketika saya membuka dan memperhatikan secara seksama, memang masih banyak ruang di lemari ini. Saya bertanya kepada istri saya, "Mami, ini lemari masih banyak space. Kok udah mau di rapihin aja?". Istri saya menjawab, "Iya Pi, space masih banyak tapi kalau yang lama-lama dan udah engak bisa dipakai. Mau ngapain disimpan dilemari?". Hmmm... betul juga.

Kami mulai merapihkan pakaian kami satu per-satu. Ada baju pesta yang sudah lama tidak digunakan, ada celana dan baju yang tidak muat lagi untuk dipakai, ada pakaian yang sudah sangat longgar dan berlubang, ada pakaian baru yang dibeli namun tidak pernah terpakai, dan masih banyak lagi. Setelah selesai membongkar lemari dan merapihkan pakaian tersebut, saya baru menyadari ternyata selama ini lemari besar ini terisi dengan penuh sekali. Pakaian-pakaian yang dikeluarkan dari lemari ternyata memenuhi 4 dus besar. Kami memutuskan untuk menyumbangkan sebagian besar pakaian-pakaian yang masih layak digunakan.

Hidup kita juga seperti lemari besar tersebut. Terkadang kita tidak sadar bahwa kita terlalu banyak menyimpan hal-hal yang belum tentu berguna di hati kita dan tanpa disadari hal-hal tersebut membuat hati kita terasa sesak. 

(Source: http://narnia.wikia.com/wiki/Wardrobe)
Ayo mulai rapihkan lemari hati kita!
Merenunglah sejenak dan melihat ke hati kita sendiri. Adakah pengalaman-pengalaman buruk yang belum dapat kita syukuri dan terima?
Adakah pengalaman yang masih menghambat kita untuk maju? Dan, sudahkah kita memaafkan diri kita sendiri dan orang-orang tersebut atas kejadian tersebut? Percayalah dengan merapihkan lemari hati kita, kita memberikan ruang bagi diri kita untuk menerima pengalaman-pengalaman baru yang dapat menjadi bahan pelajaran kita untuk terus maju.
Biarlah Tuhan membantu kita untuk merapihkan lemari hati kita, agar kita dapat merapihkan hati kita dengan kebijaksanaan. Biarlah Tuhan berkarya dan menjadikan segala isi lemari hati kita berguna bagi diri kita sendiri dan orang banyak.

Salam damai!
Tuhan menyertai kita semua. Amin!

No comments:

Post a Comment