By Mulyadi Irawan
Source: lemonde-apres.com |
Saat bertemu dan berbincang-bincang dengannya, ia menyampaikan bahwa ia bosan sekali dengan pekerjaannya kini. Bekerja terasa seperti rutinitas yang melelahkan dan menyita waktu. Mulai dari bangun pagi, mandi, sarapan, bekerja, istirahat, pulang, tidur, dan mengulangginya lagi keesokan harinya. Mendengarnya saja sudah membuat saya merasa bosan. Setiap hari ia datang ke kantor untuk hanya untuk memberikan tanda
tangan diberbagai dokumen yang sudah sangat rapi dibuat oleh rekan-rekan
kerjanya. Ia bercerita rasanya sangat berbeda ketika saat kita masih bekerja bersama dulu, ia berkata bahwa saat dulu, setiap hari kita berhadapan dengan masalah, bertemu orang lain, bertemu dengan klien dan rekan sejawat, menjadi dorongan yang kuat dan tantangan untuk mencapai hal baru setiap harinya. Tapi kini dengan jabatannya yang sudah tinggi, dan sistem perusahaan yang sudah berjalan dengan stabil baginya pergi ke kantor menjadi sangat membosankan. Ia berkata rasanya ingin resign dan mencari pekerjaan lain.
Saya paham dengan rasa bosan yang dirasakannya, tapi saya tidak mendukung keputusannya untuk resign. Ia pun bertanya "kenapa jangan resign dulu Mul?". Saya menjawab "Loh? Katanya bosan tidak ada masalah atau tantangan. Sekarang ada masalah, kok kamu malah mau lari dari masalah itu?". Ia terdiam dan terlihat bingung. "benar juga ya, kok aku malah engak sadar kalau lagi ada masalah yang menatang begini.". Tidak lama ia tertawa dan kami melanjutkan pembicaraan-pembicaraan lainnya.
Jika setiap hari kalian melakukan sesuatu sebagai sebuah rutinitas. Saya percaya cepat atau lambat kita akan
menjadi orang paling bosan di dunia. Untuk itulah perlu adanya variasi dalam kehidupan. Dan variasi-variasi tersebut sering muncul sebagai 'tantangan' atau ‘masalah’ di dalam hidup kita. Ketika masalah dan tantangan tersebut berhasil kita atasi, kita juga menjadi bersemangat ketika setiap ‘persoalan’ atau ‘masalah’ itu berakhir dengan sukacita dan pelajaran yang membuat kita semakin dewasa dalam menghadapi kehidupan. Saat itu terjadi kalian akan melihat betapa luar biasa rencana Tuhan dalam kehidupan kita!
Ingatlah juga untuk menghadapi masalahmu bersama Tuhan, karena Ia-lah sumber kekuatan dan pengharapan kita!
Mazmur 28: 7 - 8 ~ TUHAN adalah kekuatanku dan perisaiku; kepada-Nya hatiku percaya. Aku tertolong sebab itu beria-ria hatiku, dan dengan nyanyianku
aku bersyukur kepada-Nya.
TUHAN adalah kekuatan umat-Nya dan benteng keselamatan bagi orang yang diurapi-Nya!
Salam Damai!
Tuhan memberkati kita selalu! :)
Tuhan memberkati kita selalu! :)
No comments:
Post a Comment