Monday, April 24, 2017

Penguasaan Diri

By Mulyadi Irawan

self control - www.iktisadi.org
Salah satu pelayanan yang terus saya lakukan sampai sekarang adalah memberikan bantuan melalui konseling. Melalui konseling kita tidak hanya membantu orang lain saja, terkadang kita juga membantu diri kita sendiri untuk mengevaluasi diri ataupun bersyukur dengan segala kelebihan yang kita miliki. Banyak cerita tentang masalah, persoalan hidup, kekecewaan, dan kesulitan-kesulitan.
 
Banyak juga yang datang dan membagikan cerita tentang kesuksesan dan keberhasilan. Semua cerita itu selalu memberikan pelajaran bagi saya. Terkadang saya sering berpikir, apa yang membuat seseorang mampu mencapai kesuksesan dan keberhasilan dalam menyelesaikan masalah dan menghadapi kesulitan yang ada sedangkan disisi lain banyak yang masih bergumul didalam persoalan ataupun masalahnya.

Jika dilihat
Mereka memiliki dasar agama yang sama yaitu Kristen.
Mereka membaca pedoman dan ajaran yang sama yaitu Alkitab.
Mereka mencari jawaban atas masalah melalui cara yang sama yaitu berdoa kepada Tuhan.
Namun, kenapa mereka tidak mendapatkan hasil yang sama?
Jawaban untuk pertanyaan tersebut adalah "penguasaan diri".
Jawaban yang sederhana namun banyak dari kita tidak menyadarinya.
Penguasaan diri seperti yang ada pada buah roh.

Penguasaan diri yang membuat kita sabar.
Penguasaan diri yang membuat kita bersyukur.
Penguasaan diri yang membuat kita mampu menghadapi setiap pencobaan.
Penguasaan diri yang membuat kita  menjadi berkat bagi orang lain.
Penguasaan diri yang membuat kita disiplin menjalankan perintah Tuhan.

Seperti firman Tuhan dalam Amsal 25:28 yang berisi "Orang yang tak dapat mengendalikan diri adalah seperti kota yang roboh temboknya". Penguasaan diri adalah hal sederhana namun tidaklah mudah untuk kita lakukan. Oleh karena itu kita perlu mengasah terus penguasaan diri kita karena penguasaan dirilah yang akan menjauhkan kita dari berbagai hal yang merusak kita.

Salam Damai!
Tuhan memberkati kita semua!

Thursday, April 6, 2017

Surprise!

By Mulyadi Irawan

Tuhan mempunyai banyak cara untuk menjalankan rencanaNya dalam hidup kita. Terkadang rencana tersebut membutuhkan pengorbanan, pelajaran, ataupun kesulitan terlebih dahulu. Tapi terkadang Tuhan juga bisa menjalankan rencanaNya dalam hidup kita melalui lelucon. Hal ini pernah dialami oleh istri saya beberapa tahun yang lalu. Tepatnya saat ada proyek kemanusiaan yang dilakukan di gereja kami.

Saat itu, saya dan istri saya menghadiri acara rapat tersebut. Kami diundang sebagai penasihat dan bagian dari jemaat disana. Rapat tersebut berjalan dengan baik dan penuh canda tawa. Setiap peserta rapat memiliki ide dan gagasan yang luarbiasa, biarpun ide dan gagasan tersebut berbeda namun tujuannya tetap satu yaitu melayani Tuhan melalui kasih kepada orang-orang yang kurang mampu. Di akhir rapat, pemimpin rapat mencetuskan pertanyaan yang paling penting yaitu siapa yang akan menjadi ketua pelaksana acara ini? Peserta rapat mendadak terdiam, saya meyakini beberapa orang yang hadir mampu menjadi ketua pelaksana namun karena kecemasan ataupun rasa takut membuat mereka memilih untuk diam.

Saya berpikir, sepertinya istri saya mampu untuk menjalankan rencana ini. Tidak lama kemudian pemimpin rapat bertanya kepada saya, "Pak Mul, bagaimana?". Saya yang sedang duduk-duduk santai sontak kaget atas pertanyaan tersebut. Saya menolak permintaan tersebut karena saat itu Rumah Damai masih membutuhkan sosok saya secara utuh. Peserta rapat yang terlihat sudah cukup senang dan tenang mendadak terdiam kembali. Akhirnya pemimpin rapat menutup rapat proyek kemanusiaan ini tanpa adanya keputusan siapa yang akan menjadi ketua pelaksana acara ini.

Siang harinya saat kami sedang bersantai di Rumah Damai. Istri saya menerima telepon, pembicaraan yang sangat singkat tapi lucu. Handphone istri saya berdiring, telepon di angkat "Shalom, selamat siang", diam sejenak kemudian terdengar suara "HAH? Aku pikir-pikir dulu ya". Ternyata pemimpin rapat menelepon dan meminta istri saya untuk menjadi ketua pelaksana, hal ini muncul atas saran dari beberapa peserta rapat tadi.

Istri saya memberitahukan isi pembicaraan di telepon tersebut. Saya tertawa dan untuk menenangkannya saya mengajaknya untuk berdoa mengucapkan syukur atas kesempatan yang diberikan dan meminta kebijaksaan dalam memimpin. Puji Tuhan, selama proyek ini berjalan tidak ada masalah ataupun kesukaran yang ada hanya sukacita dan berkat. Ternyata Tuhan sudah menyiapkan kejutan penuh sukacita bagi istri saya melalui acara ini.

Begitulah rencana Tuhan kepada hidup kita. Kita tidak tahu apa yang telah Ia tulis untuk kita, tapi ingatlah rencana Tuhan bagi kita selalu indah, dan biarpun kita tidak tahu apa yang Ia rencakan untuk kita.

1 Korintus 2: 9 ~ "Tetapi seperti ada tertulis: "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia."

Salam Damai!
Tuhan memberkati kita semua!