By Mulyadi Irawan
Mobil yang saya pakai seringkali menjadi kotor dan bau ketika Sammy mengerjakan proyeknya dulu. Berbagai sisa-sisa barang yang digunakannya untuk berjualan seperti sedotan, kertas, tissue, nampan, dan bahkan terkadang ada sisa-sisa makanan yang mudah sekali mengeluarkan bau busuk. Sehingga saya seringkali terpaksa membersihkan mobil saya karena saya sangat senang dengan mobil yang bersih dan harum.
Menyukai mobil yang bersih dan harum, bukan berati saya adalah orang yang suka membersihkannya. Membersihkan mobil yang bau memakan banyak waktu karena tidak hanya dibersihkan karpet-karpet mobilnya saja tapi kursi-kursinya juga harus di bersihkan debu-debunya menggunakan vacuum cleaner. Kemudian mobil harus diberikan pengharum kembali sebelum parfum mobil dapat digantung kembali karena parfum mobil yang bercampur bau tidak sedap dapat menghasilkan aroma yang menusuk. Setelah membersihkan mobil, biasanya kita berharap agar hujan tidak turun karena mobil akan kembali kotor.
Hidup kita terkadang seperti mobil yang kita gunakan. Kita menghadapi berbagai banyak perjalan berupa pengalaman sehari-hari. Terkadang dalam perjalanan kita menggunakan mobil, kita melewati kubangan air, melewati jalanan yang sulit dilalui. Seperti kita menjalani kehidupan kita, terkadang kita juga menghadapi beberapa moment yang tidak kita sukai, dan menghadapi masalah-masalah yang sulit dilalui. Mobil kita dapat menjadi kotor dan kusam bila tidak dibersihkan, begitu juga kita. Menghadapi berbagai hal setiap harinya dapat membuat hati kita menjadi "kotor" dan "kusam". Memberihkan hati kita yang "kotor" dan "kusam" tidaklah sama dengan membersihkan mobil.
Kita dapat membersihkan hati kita melalui doa, ucapan syukur, pujian, dan firman Tuhan. Ucapan syukur mengajari kita mengerti apa yang membuat hati kita menjadi "kotor" dan "kusam". Sedangkan, doa, pujian, dan firman Tuhan adalah air yang mengalir di dalam kehidupan kita. Melalui doa, pujian, dan firman Tuhan, kita dapat membesihkan hati kita dan menyegarkan kehidupan kita.
Mazmur 1:1-3 berisi "Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik,
yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam
kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat Tuhan, dan yang
merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam
di tepi aliran air, yang menghasilkan
buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang
diperbuatnya berhasil."
Ingatlah untuk menyisihkan waktu setiap harinya untuk melakukan saat teduh, berdoa, mengucap syukur, dan membaca firman Tuhan. Karena dengan begitulah hidup kita dapat terus menjadi alat untuk kemuliaan Tuhan dan berkat untuk sesama kita.
Salam Damai untuk kita semua!
Tuhan memberkati!
No comments:
Post a Comment