Monday, February 22, 2016

Sebungkus coklat dan permen

By Felicia Sutanto

Snack ringan dan aqua gelas yang disediakan Pak Sopir
Saya teringat beberapa tahun lalu, ketika saya masuk ke dalam kamar anak saya, Grace, saya melihat ada sebuah toples plastik yang berisi berbagai jenis permen dan coklat. Saya tergoda untuk memakannya karena di dalamnya banyak jenis permen dan coklat yang saya suka. 

Setelah ijin terlebih dahulu, saya segera mengambil dan membuka toples itu dan menemukan sebungkus plastik permen dan coklat yang belum dibuka. Tiba - tiba Grace berkata, "Mami, yang lain boleh dimakan tapi yang itu jangan". Dengan sedikit terkejut saya bertanya padanya kenapa tidak boleh dimakan, lalu dia mulai bercerita. 

Beberapa hari yang lalu, sehabis ujian selesai, dia berencana untuk pulang dengan taksi bluebird. Karena sudah bergadang sampai dua hari penuh untuk mengerjakan tugas - tugasnya, dia sudah lelah sekali dan dia berencana untuk tidur di dalam taksi selama perjalanan pulang. 

Saat setelah sampai di dalam taksi, dia memberitahukan alamat tujuan dan duduk di kursi belakang. Sopir taksi tersebut langsung menawari dia aqua gelas, katanya, "Adik pasti sedang lelah". Setelah diperhatikan, ternyata di bagian tengah antara kursi supir dan penumpang, ada sebuah kotak berisi bermacam - macam makanan ringan, mulai dari top, beng - beng, permen fox, dan lain sebagainya.


Sopir taksi tersebut menawarkan makanan ringan tersebut sambil tersenyum. Karena penasaran, anak saya bertanya, mengapa si bapak mau menyediakan air minum dan makanan ringan pada penumpang yang belum dikenal? Bukankah itu hanya akan menghabiskan uangnya?


Lalu, dia menjawab bahwa dia sedang menjalani sebuah proyek pribadi, yaitu dengan berbuat baik kepada semua orang yang ditemuinya, termasuk penumpang taksinya. Dia mulai dengan sebuah senyuman kepada semua penumpang taksi, kemudian dia menyediakan air minum dalam kemasan untuk penumpang yang membutuhkan dan pada akhirnya, dia menawarkan makanan - makanan ringan yang telah disediakannya untuk para penumpang dengan gratis. 


Dia bercerita bahwa di kota ini (Jakarta) sudah terlalu banyak orang yang stress dan terlihat lesu seperti tidak ada harapan. Sebagai seorang sopir taksi, dia tidak dapat melakukan banyak hal untuk mengubah dunia, karena itu dia putuskan untuk melakukan hal baik sederhana yang dia bisa lakukan dengan keadaannya saat itu, yaitu membuat orang lain tersenyum bahagia.

Dia berkata, hal yang sangat mudah dilakukan itu justru telah membuat banyak perubahan pada orang lain maupun hidupnya sendiri. Banyak yang berpendapat bahwa si bapak tersebut telah mengubah harinya yang melelahkan menjadi lebih baik, hal ini terbukti melalui
banyaknya review dari media sosial dan beberapa email yang masuk ke perusahaan tersebut, termasuk didalamnya review dari anak saya melalui twitter. 

Pada saat itu, keletihan anak saya serasa lebih ringan dengan kebaikan hati bapak tersebut. 

Dia pun melanjutkan ceritanya, suatu hari, setelah shift kerjanya berakhir, dia kembali ke kantor untuk absen dan mengambil barang - barangnya untuk pulang. Teman kantornya mengatakan bahwa atasan sopir taksi blue bird tersebut mencarinya seharian, tetapi ia sudah pulang. Dia meninggalkan pesan bahwa dia akan dipanggil untuk menemui atasan ini di kantornya keesokan harinya. Keesokan harinya, dia datang ke kantor tersebut. Saat itu dia tidak memiliki apa - apa dan anaknya baru akan masuk sekolah. Dalam kekhawatirannya atas dugaan akan dipecat, dia hanya bisa berdoa dalam hatinya. Ternyata, hari itu dia mendapatkan award dari perusahaannya sebagai driver inspirational dan mendapat promosi dengan bonus gaji oleh karena kebaikan kecil yang telah ia lakukan untuk mengubah hidup orang lain. 

Dia berkata bahwa, dikala banyak orang mencari keuntungan yang semu, ia sadar bahwa menabur di ladangNya lebih baik dan buahnya tidak akan pernah ada habisnya, karena Dialah yang menyediakan semuanya itu untuknya. Sebelum anak saya turun, ia memberikan sebungkus permen dan sebungkus coklat. Dia sekali lagi tersenyum sambil berkata, "Tuhan memberkati". 

Saat ini, anaknya telah bersekolah di Tarakanita dan dia dapat memiliki rumah yang baik dan sebuah mobil. Sampai saat itupun, dia berkata bahwa semua yang dia miliki adalah buah berkat yang diterimanya dari Tuhan. Sungguh sebuah kesaksian yang luar biasa.

Dalam firman Tuhan di 1 Korintus 13 : 5 ada tertulis, 
"Ia (kasih) tidak melakukan yang tidak sopan --".

Dalam alkitab NKJ ditulis "Love has good manners (doesn't behave rudely). Rudeness/selfish is simply a lack of love for others". Orang yang kasar atau egois sebenarnya adalah orang yang tidak punya kasih kepada sesama. 

Firman Tuhan dalam 1 Yohanes 4: 8 berkata, "Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih".
Kita melihat bahwa sopir taksi ini mengenal Allah dan mempunyai kasih kepada sesama.

Marilah kita hari ini bersama - sama belajar untuk mengasihi sesama mulai dengan hal - hal kecil yang dapat kita lakukan, supaya terang kita bercahaya dan orang memuliakan Bapa di surga.

Haleluya!

No comments:

Post a Comment