Wednesday, December 28, 2016

Indah pada waktunya

By Mulyadi Irawan

Selamat natal, semoga berkat, damai, dan sukacita Natal selalu bersama kita.
 
(Source: Beauty Walk)
Tidak terasa kita sudah melewati natal tahun 2016. Natal adalah moment yang sangat tepat untuk berbagi berkat dengan sesama, pertukaran kado adalah salah satu bentuk dari ungkapan berbagi berkat. Tapi ingatlah berbagi berkat tidak hanya dapat dilakukan saat natal saja, menjadi berkat dan berbagi berkat untuk sesama kita harus senantiasa kita lakukan, kapanpun, dan dimanapun.

Kali ini saya ingin sharing salah satu pengalaman saya yang luar biasa saat saya menerima berkat dari Tuhan melalui Gereja GBI Puri Indah Jakarta tepatnya saat tahun 2010. Waktu itu panitia GBI Puri Indah meminta saya untuk menjadi salah satu narasumber untuk acara talk show di gereja tersebut pada pukul 6 malam hari minggu. Saya senang sekali dan langsung menyetujui panggilan tersebut, terlalu senang sampai-sampai saya lupa kalau pada malam hari sabtu saya harus melakukan pelayanan di Yogya, dan saya harus melakukan pelayanan lagi minggu pagi di Bandung.

Singkat cerita, pelayanan di Yogya sudah selesai. Saya bergegas pulang dari Yogya menuju Semarang agar saya bisa bangun pagi dan melanjutkan pelayanan ke Bandung dan menghadiri talkshow di Jakarta. Perjalanan dari Yogya menuju Gunung Pati memakan waktu kurang lebih 3 jam, saya sampai di Rumah Damai kurang lebih pukul 12 malam dan saya langsung beristirahat.

Saat bangun pagi, kepala saya sedikit pusing mungkin karena saya kurang tidur. Akhirnya saya meminta tolong kepada Yoga untuk menyetir dan menemani saya seharian. Yoga langsung bersiap-siap untuk berangkat. Puji Tuhan karena Yoga yang menyetir mobil, saya bisa bersitrahat selama perjalanan. Pelayanan pagi di Bandung berjalan dengan luar biasa! Jemaat-jemaat disana sangat aktif dan penuh suka cita, sesudah acara saya dan Yoga langsung bergegas ke Jakarta.

Dalam perjalanan menuju Jakarta, saya melihat sebuah minibus yang digunakan suatu perusahaan travel. Saya memanggil Yoga "Ga, kalau kita punya satu minibus lagi enak ya. Kita sekali jalan bisa angkut banyak anak-anak". Yoga memperhatikan minibus tersebut, "bener tuh Pi, nanti kalau ada rejeki lebih kayaknya kita butuh minibus yang sejenis itu". Saya berpikir sejenak karena saya tau harga minibus seperti itu tidaklah murah, kemudian saya menanggapi Yoga "Iya Ga, doain ya banyak jemaat-jemaat atau gereja yang bantu kita. Kali aja nanti kita bisa beli". Yoga tertawa sambil berkata "Amin Pi Amin".

Setibanya di Jakarta, saya pun beristirahat sejenak bersama Yoga dan berkeliling sekitar gereja GBI. Saya bertemu dengan salah satu keluarga kami dari Rumah Damai yang kini sudah tidak tinggal bersama kami. Namanya Sinyo (dalam bahasa Jawa, Sinyo berarti anak kecil) saya, Yoga, dan Sinyo langsung asyik mengobrol. Ternyata Sinyo kini tinggal di Bandung, Sinyo mendapatkan kabar di gerajanya kalau saya akan mengisi talk show di Jakarta. Ia pun berangkat ke Jakarta dengan minibus travel. Kami pun menceritakan pembicaraan kami soal minibus dengan Sinyo, dan Sinyo pun tertawa dan berkata "bener Pi, kalau rame-rame butuh minibus. Tadi aku dateng pake minibus begitu tapi sendirian doang. Gak nyaman banget rasanya, kan kalau rame-rame gitu enak ya". Kami pun tertawa, dan tidak lama panitia memanggil saya untuk bersiap-siap untuk briefing dan naik ke panggung.

Talk show tersebut dipimpin oleh gembala sidang gereja GBI Puri Indah Pak Pendeta Samuel Gunawan dan bapak Andy Noya. Singkat cerita acara berlangsung dengan luar biasa dan menyetuh hati. Selesai acara para panitia melalui Pak Andy Noya memberikan saya souvernir berupa gantungan kunci, Pak Andy berkata "Pak Mul, gantungan kunci ini belum lengkap. Kami belum kasih kuncinya. dan sekarang Pak Mul, tolong terima ini kuncinya". Saya benar-benar kaget sekali bahwa ternyata panitia memberikan souvenir berupa minibus. Saya tidak dapat menjelaskan perasaan yang saya rasakan waktu itu. Ada kegembiraan, dan rasa haru bercampur menjadi satu melihat berkat yang diberikan kepada Rumah Damai hari itu.

Saya percaya bukan suatu kebetulan belaka yang membuat Yoga harus ikut dengan saya hari itu. Yoga ikut karena ia dibutuhkan untuk menjadi alat Tuhan dalam membawa berkat tersebut (minibus) ke Rumah Damai. Saya juga percaya Tuhan memberikan minibus tersebut bukan hanya saya meminta, tapi Tuhan tahu bahwa kami membutuhkannya. Luar biasa sekali rencana Tuhan bagi Rumah Damai. Sesudah acara selesai saya kembali mengucapkan terima kasih kepada Pak Pendeta Samuel Gunawan, dan panitia yang sudah mengundang saya. Lalu saya menceritakan kembali kebutuhan minibus yang dipenuhi oleh Tuhan melalui GBI Puri Indah. Pak Pendeta Samuel Gunawan berkata "Indah ya Pak Mul, rencana Tuhan tuh selalu tepat waktu. Tidak pernah terlalu cepat, tidak pernah terlambat. Semua dikasih ke kita bukan pas kita mau tapi pas kita butuh". Saya teringat kembali suatu firman Tuhan dalam Pengkhotbah 3:11 "Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya".

Keesokan harinya saya dan Yoga kembali ke Jakarta. Sinyo pun kembali ke Bandung, kami mengantar Sinyo ke Bandung dengan minibus yang diberikan kepada kami kemarin. Yoga pun langsung bercanda dengan Sinyo, "Nyo, pegi sendirian pake nih mobil pulangnya sendirian lagi Nyo sama nih mobil". Kami pun tertawa bersama. Kejadian itu tidak akan pernah saya lupakan. Keajaiban dan kebaikan Tuhan bagi kami Rumah Damai sangat luar biasa.

Saya menjadikan kejadian tersebut sebagai peingingat bahwa Tuhan akan mencukupi kebutuhan kita kita pada saat yang tepat. Ingatlah untuk terus berusaha dan melakukan yang terbaik. Lakukanlah yang terbaik maka Tuhan akan memberikan kita hal yang terbaik juga. Firman Tuhan dalam Filipi 4:6 berisi "Janganlah khawatir tentang apapun juga. Namun, dalam segala sesuatu nyatakanlah keinginamu kepada Allah dalam doa dan permohonan serta ucapan syukur".

Semoga cerita ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Salam damai, Tuhan berserta kita semua
Amin!