Friday, January 6, 2017

"Saksi" dan "Pelaku"

By Mulyadi Irawan

Selamat tahun baru 2017, semoga ditahun yang baru ini segala harapan dan impian dapat terwujud dan tahun 2017 ini menjadi tahun yang luar biasa bagi kita semua.

Diawal tahun 2017 ini saya mendapatkan suka cita yang sangat besar. Salah satu impian anak saya Sammy untuk membuka usaha sendiri bersama sahabatnya Otto menjadi kenyataan. Sammy dan Otto berhasil membuka restoran bakmi di Jakarta. Tepatnya di Jakarta Barat, dengan nama "bakmi ayam karet Alung Krekot". Tidak hanya saya dan istri saya yang membantu mereka, namun Grace dan Yosua juga turut terlibat dari awal proses sampai sekarang. Saya merasakan suka cita yang sangat besar, tidak hanya karena Sammy berhasil mencapai impiannya di tahun 2017 tapi juga karena melihat seluruh anggota keluarga dapat berkumpul dan bahu membahu membantu satu sama lainnya. Semangat yang sangat luar biasa ini mengingatkan saya pada saat saya masih aktif di dunia bisnis, saya menjadi semakin bersemangat membantu mereka.

Beberapa bulan yang lalu sebelum saya berangkat ke Jakarta untuk membantu Sammy, saya dan Grace sempat mengunjungi sebuah toko donat dan yogurt dari Jakarta yang membuka cabang pertamanya di Semarang, saya ingin memberikan beberapa buah donut kepada anak-anak kami di Rumah Damai dan Grace ingin membeli yogurt. Pelayanan di toko tersebut cukup lambat karena hanya satu orang pelayan saja yang melayani. Sedangkan banyak sekali pembeli yang datang dan satu pembeli bisa membeli rata-rata satu atau dua lusin donat. Saya sendiri cukup takjub melihat pelayan tersebut yang mampu melayani pembeli-pembeli yang datang. Walaupun pelayan tersebut sebenarnya cukup cekatan, tapi karena dikerjakan sendiri pelayanan menjadi terasa lambat.

Singkat cerita, saya sudah mengantri kurang lebih 30 menit. Antrian dibelakang saya juga sudah cukup panjang. Banyak pembeli sudah mulai menggerutu karena lambatnya pelayanan, karena sudah datang dan mengantri daritadi saya anggap saja ini sebagai latihan kesabaran. Sementara itu di barisan lain, Grace yang sedang mengantri dengan sabarnya mendadak antriannya dipotong oleh seorang ibu-ibu. Grace hanya terdiam saja, sesudah membeli yogurt tersebut. Grace berkata kepada saya, "Heran ya Pi, dulu pas sekolah kita diajarin baris berbaris. Tapi nyatanya banyak orang tidak mau berbaris dengan rapih dan malah menyerobot." Saya berkata kepada Grace "Ya namanya juga cuma sebatas teori tidak ada praktek. Dimaklumi saja ya Grace."

Pelajaran tinggalah pelajaran, begitu juga firman Tuhan. Tuhan mengingatkan saya bahwa mendengarkan dan melakukan firman Tuhan adalah dua hal yang berbeda dan harus dijalankan beriringan. Jika kita tidak mempraktekan atau menjadi pelaku firman, maka kita hanya menjadi saksi yang mendengar dan melihat firman Tuhan saja dan firman Tuhan hanya menjadi teori sehingga kita tidak menjadi berkat bagi orang lain.
  
(Source: Victory Church)
Firman Tuhan dalam Yakobus 1:22 "Dan jadilah pelaku firman, bukan hanya pendegar yang menipu diri sendiri". Namun, jika kita hanya menjalankan firman Tuhan yang kita tahu dan kita dengar saja, kita tidak dapat berkembang lebih lagi, karena firman Tuhan yang kita ketahui menjadi terbatas. Untuk itu Tuhan meningatkan kita untuk mendengar dan menjalankan firman Tuhan disaat yang bersamaan agar kita dapat hidup didalam firman Tuhan dan menjadi berkat bagi banyak orang disekitar kita. Seperti yang tertulis dalam Lukas 11: 28 "Berbahagialah mereka yang mendengar firman Allah dan memeliharaNya".

Salam damai, Tuhan berserta kita semua
Amin!

No comments:

Post a Comment