Wednesday, December 14, 2016

Rest Area

By Mulyadi Irawan
Highway road (source: Pixabay.com)
Pekerjaan membuat saya jauh dari anak-anak saya. Ketiga anak saya Samuel, Grace, dan Yosua kini berada di Jakarta. Mereka melanjutkan pendidikannya di Jakarta, dan kini mereka juga mulai membangun karir di Jakarta.

Jakarta - Semarang tidak menjadi kendala bagi keluarga kami untuk berkumpul. Puji Tuhan, saya sering mendapatkan undangan untuk menjadi pembicara ataupun melakukan pelayanan di beberapa Gereja yang ada di Jakarta. Sehingga saya dan istri saya bisa berkumpul dengan anak-anak kami.

Jakarta - Semarang dapat ditempuh dengan mobil kurang lebih 8 jam perjalanan, cukup melelahkan sebenarnya. Tapi, mengingat waktu-waktu yang akan dihabiskan bersama keluarga baik di Jakarta maupun di Semarang membuat saya tetap fresh dan semangat selama perjalanan. Dalam perjalanan menuju Jakarta, saya sering beristirahat sejenak di Rest Area Tegal, karena dibandingkan dengan Rest Area lainnya. Rest Area Tegal memiliki toilet yang bersih dan cukup banyak, sehingga nyaman digunakan. Terkadang saat berada di Rest Area Tegal, saya suka berjalan keluar Rest Area dan memperhatikan jalan tol dan melihat ke arah Jakarta. Sambil berpikir "Wah, sudah setengah jalan ternyata, Jakarta sudah dekat".

Begitupun sebaliknya, saat saya melakukan perjalanan pulang menuju Semarang, saya sering beristirahat di Rest Area Cikampek, karena saya bisa nongkrong sambil minum Starbucks Coffee. Saat nongkrong sambil menikmati kopi, saya sering berbicara dalam hati "Perjalanan baru saja dimulai".

Saya menyadari hal yang sama dalam hidup kita. Terkadang, kita lupa bahwa dalam hidup kita juga membutuhkan "Rest Area" dimana kita bisa santai, tenang, dan beristirahat. Di "Rest Area" tersebut jugalah kita bisa melihat kembali seberapa jauh perjalan yang telah kita lalui, baik saat-saat menyenangkan ataupun saat-saat yang kurang menyenangkan. Disinilah kita bisa merenungkan apakah kita berjalan mendekat atau menjauhi tujuan kita dan mengevaluasi ulang kembali hal-hal yang telah kita lakukan. 

Gunakanlah "Rest Area" tersebut untuk mengisi kembali bahan bakar iman kita. Bagaiamana kita dapat mengisi kembali bahan bakar iman kita? Jawabannya sedeharna dengan cara bersyukur terhadap hal-hal yang kita miliki, dan mengapresiasi diri sendiri atas hal-hal yang kita capai. Karena salah satu tempat yang paling senang Tuhan datangi adalah hati yang bersyukur. Yakinlah bahwa Tuhan akan membawa kita dari satu kemuliaan ke kemuliaan lainnya. Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan lakukanlah semuanya itu dalam Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa Kita (Kolose 3:17).

Salam Damai, Tuhan memberkati kita semua.
Amin!

No comments:

Post a Comment